TSKK - Masa Lalu


Matahari sudah terbit sejak tadi......dan Hilda masih menikmati teh jahe panas'nya di teras.......minum'an yg hanya bisa dia nikmati di desa ini......bukan tidak ada minum'an jenis ini di kota......tapi hanya buat'an Paman Juan lach yg di rasa'nya paling enak.......

---Benar juga.....kemana Paman Juan....???? Setelah meng-hidang'kan teh ini.....dia meng'hilang begitu saja.....--- batin Hilda.........

Mata Hilda mengitari se-keliling'nya.....men'cari2 ke-berada'an bayangan Paman Juan.......tapi yg di lihat'nya malah Carine yg tengah mengayuh sepeda'nya.......dia tidak me'lihat Hilda......krn posisi duduk Hilda memang agak men'jorok ke sudut.…...hingga tubuh'nya sedikit ter'halang re-rimbun'an bunga........


Hilda sedikit sedih dengan pertengkaran mereka di malam lalu........entah apa yg ter'jadi sampai Carine ber'ubah se'drastis itu..…..padahal yg Hilda ingat.....Carine adalah gadis cantik yg ceria.......itu yg Hilda lihat saat pertama kali mereka ber'temu.......

Saat itu Hilda masih ber'umur lima tahun..…...Hilda yg pendiam dan pemalu mem-buat'nya tak me'miliki banyak teman.....meski pun begitu.......dia sangat bahagia krn punya Mama dan Papa yg sangat menyayanginya.......Wajar jika Hilda ber'limpah kasih sayank…...krn dia adalah anak tunggal......

Sampai suatu hari.....Hilda di beri tahu jika ke'dua orang tua'nya akan ber'cerai....….Hilda men'jadi murung........dia sangat sedih hingga men'jadikan'nya kian ter'tutup......

Tak lama setelah kabar itu.....Hilda di kirim oleh Papa'nya ke desa ini.......tempat dimana nenek'nya tinggal......Se'hari......dua hari......dan se'minggu ber'lalu......Hilda hanya di hibur oleh nenek'nya......tanpa ke'dua orang tua di sisi'nya.....

Saat itu Hilda me'rasa diri'nya di buang......tidak ada yg mem-butuhkan'nya......tidak ada yg menyayangi'nya......baik itu Mama atau Papa'nya......Hilda me'rasa mereka telah melupakan'nya......

Setiap hari Hilda hanya murung.....duduk ber'lama2 di teras.....ber'harap ke'dua orang tua'nya datang menemui'nya.....tapi mereka tak pernah muncul......

Suatu hari.....seperti biasa saat Hilda duduk di teras.......se'orang gadis yg se-umur'an dengan'nya mendatangi Hilda........dia mem'bawa boneka beruang putih yg sedikit lusuh......dan hanya ber'diri memandangi Hilda.....

Gadis kecil itu adalah Carine....rambut'nya lurus dengan aksen poni di atas alis....warna'nya hitam pekat namun sedikit tipis......dia mengenakan gaun dan sepatu yg sangat cantik dengan rambut yg di kuncir satu sampai tinggi.....hingga be'berapa bagian kulit kepala'nya ke-lihat'an........

Ber'beda dengan Hilda yg ter'lihat cupu.......dia memakai kacamata yg cukup besar dengan gagang yg tebal di wajah mungil'nya yg ber'bintik2......Hilda juga lebih suka ber'penampilan apa ada'nya layak'nya anak cowok......hanya kemeja lengan panjang yg ke-besar'an dan celana jeans lusuh saja yg mem'bungkus tubuh'nya......Hilda jauh dari kata cantik dan imut untuk anak di usia'nya.....

Tapi Hilda me'miliki rambut ikal yg indah......warna'nya coklat ke-emas'an yg di bair'kan panjang me'lewati bahu tanpa poni......tebal dan halus seperti bulu anjing.......tapi dia sembunyi'kan di balik kepang'nya yg men'juntai di belakang......

"Kau menangis.....???? Kenapa.....???" tanya Carine saat me'lihat wajah Hilda basah oleh air mata......
"Ini.....kau boleh me-megang'nya......." lanjut Carine......menyodorkan boneka lusuh'nya yg di sambut Hilda dengan dingin......

Carine duduk di samping Hilda.....ter'senyum me'lihat boneka'nya.......tak lama kemudian dia meng'elus2 kepala boneka'nya yg ada di pangkuan Hilda......

"Nama'nya Lulu......dia sangat baik......klu aku sedang sedih......dia selalu meng'hibur-ku....." kata Carine....me'muji boneka'nya......
"Bagaimana dia meng'hibur-mu....???? Dia'kan cuma boneka....." tanya Hilda dengan suara parau.......
"Aku me-meluk'nya......"

Hilda ter'diam.....me'mandangi boneka milik Carine yg di pegang'nya.....suara isak tangis Hilda sudah tak ter'dengar lagi.....dia se'akan lupa dengan ke-sedihan'nya......perhatian'nya ber'alih pada sie boneka Lulu......

"Aku kangen Mama dan Papa..." lirih Hilda sedih......me'meluk boneka Lulu......
"Mama itu kyk apa....???" tanya Carine dengan polos.....memandang Hilda dengan sorot mata penasaran......
"Kamu gak punya Mama....?????" tanya Hilda balik yg di jawab Carine dengan gelengan pelan....
"Kata Ayah......Mama meninggal demi aku......" ucap Carine.....
"Krn itu kamu mau tahu Mama itu kyk apa.....????"
"He-hm....."
"Mama itu cantik.....baik.......sering baca'in cerita klu aku mau tidur......beli'in aku boneka.....pintar buat kue......aku suka kue buat'an Mama.....rasa'nya enak.......Mama sangat sayank sama aku......." jelas Hilda tak kalah polos.....
"Jadi....Mama itu seperti itu, yach.....???" tanya Carine yg di jawab angguk'an oleh Hilda......
"Tapi kenapa kamu nangis....???" tanya Carine lagi.....mem'buat Hilda ter'diam se'ribu bahasa dengan kepala menunduk dalam.......
"Papa dan Mama mau pisah....." kata Hilda pada akhir'nya setelah lama ter'diam....….
"Kamu mau ikut siapa......?????
"Gak tahu......"
"Kamu ikut Mama aja......kan Mama baik...." saran Carine......
"Tapi Mama dan Papa suruh aku tinggal sama Nenek......." ucap Hilda......menatap Carine nanar........
"Kamu gak mau....????"
"Aku mau"nya sama Papa dan Mama...."
"Klu gitu.....kamu harus jadi anak baik......"
"Aku akan jadi anak baik....."
"Janji....??"
"He-hm....." angguk Hilda......
"Wach.....ter'nyata kalian sedang ngobrol di sini.....kalian sudah ber-kenal'an.....????" sapa sosok pria ber'pakaian rapi yg muncul tiba2 dari belakang.....
"Hilda.....kenal'kan.......ini Paman Juan.....dan gadis kecil yg cantik ini adalah putri'nya Paman Juan.....nama'nya Carine......" kata Nenek yg berdiri di samping Paman Juan.........

Paman Juan adalah pengurus di rumah Nenek.......dia sudah be'kerja dengan Nenek sejak remaja hingga dia menikah.....dan Carine adalah putri'nya.......Carine yg malang......krn dia tidak pernah me'lihat Mama'nya yg meninggal se'saat setelah melahirkan'nya.......dan boneka beruang itu adalah hadiah ter'akhir Mama'nya se'belum dia lahir..........

"Baik lach......kami pergi dulu......" pamit Paman Juan pada Nenek......
"Ayo, Carine......pamit dulu dengan Hilda....." lanjut Paman Juan.....
"Ini...." sodor Hilda......mengembalikan boneka beruang yg lusuh itu pada Carine...….
"Kamu boleh kok meminjam'nya....." tolak Carine.....
"Daaagghhh......" pamit Carine.....meninggal'kan Hilda yg me-mandang'nya iri......krn Paman Juan meng'genggam tangan Carine dengan hangat.......

Sejak hari itu mereka pun jadi ber'teman........Carine selalu datang menemui Hilda di rumah Nenek.....meng'ajak Hilda ber'main…....mem'buat hal2 lucu hingga Hilda ter'tawa dan me-lupa'kan ke-sedihan'nya......

Per'lahan2 Hilda mulai ber'adaptasi dengan lingkungan desa......meski dia tak mengenali siapa pun kecuali Carine.......Hilda sangat menyukai Carine......krn Carine adalah sahabat pertama yg di miliki'nya........

Tapi sebulan setelah Hilda tinggal di desa........tiba2 Papa'nya datang ber'sama wanita asing.......mereka bilang wanita itu adalah Mama baru'nya......dan men-jemput'nya untuk tinggal ber'sama......

Hilda senang Papa'nya datang men-jemput'nya.....tapi juga sedih krn Papa'nya datang dengan wanita lain.....bukan dengan Mama'nya.....

Saat mereka mem'bawa Hilda pergi.....Hilda hanya menangis krn harus meninggal'kan Nenek dan sahabat'nya Carine....meski Carine ber'janji untuk me'ngirimi Hilda surat......tapi tetap saja Hilda me'rasa sedih.....

Setelah hari itu......Carine menepati janji'nya......dia rajin me'ngirimi Hilda surat.....mereka tetap ber'sahabat.....ber'komunikasi lewat se'lembar kertas.......terus begitu sampai mereka tumbuh remaja.......

Hingga satu ketika mereka menerima kabar duka......Nenek telah meninggal dunia krn usia'nya yg sudah sangat renta.....saat itu Hilda masih duduk di bangku kelas 2 SMA......Hilda dan Papa'nya pun kembali ke desa untuk meng'hadiri pemakaman Nenek.......

Mereka tidak lama menetap di desa......hanya se'minggu......krn istri Papa baru saja melahirkan anak mereka dan di tinggal sendiri'an di rumah.....dan kesempatan itu di manfa'atkan Hilda untuk me'lepas rindu dengan Carine.......

Banyak yg mereka bincang'kan.....se-bagi'an besar meng'ulang apa yg sudah mereka tulis di surat.........tentang sekolah.......teman......cita2......rencana masa depan.....hingga keluhan Hilda pada Mama baru'nya yg tak pernah menyayangi'nya.......begitu juga dengan Carine......dia banyak ber'kaluh kesah tentang teman2'nya dan juga pacar'nya......hal yg tidak pernah dia cerita'kan di surat.......

Hilda hanya diam men-dengar'kan Carine ber'celoteh tentang kekasih'nya dengan rasa terkejut yg masih belum hilang......Carine sudah banyak ber'ubah.......dia se'makin cantik saja......sedang'kan Hilda masih saja cupu seperti dulu......wajar jika sampai saat usia'nya remaja.......Hilda tidak pernah me-rasa'kan yg nama'nya cinta.......

Itu adalah per-temu'an ter-akhir'nya dengan Carine......setelah itu Hilda pun sibuk dengan kuliah'nya.......beban dan tanggung jawab Hilda kian besar saat dia me'mutuskan keluar dari rumah dan hidup mandiri......

Semenjak itu.....Papa'nya tidak lagi men'suport biaya hidup'nya......hingga Hilda harus kuliah sambil be'kerja paruh waktu siang dan malam untuk meneruskan hidup'nya......krn itu lach Hilda hanya punya waktu mem'baca surat Carine tanpa sempat mem-balas'nya.....

"Aku tahu kau sibuk......tapi kau harus men'jaga kesehatan-mu.....aku akan selalu men'dukung-mu dan tetap me'nunggu surat dari-mu......dan satu hal lagi.....ini sudah zaman kapan......????? kau harus ber'ubah, Hilda......kau sangat cantik.....jadi jangan kau tutupi dengan gaya-mu yg ke-tinggal'an zaman itu......ber'ubah lach......oce.....??? balas lach surat-ku jika kau punya waktu....." tulis Carine di surat ter'akhir-nya.......lalu Hilda pun ter'tidur pulas krn rasa lelah yg meng'gelayut tubuh'nya.......

Krn dorong'an Carine itu lach akhir'nya Hilda ber'ubah......pelan2 dia meng'ubah penampilan'nya.....hingga jadi lach dia seperti Hilda yg sekarang.......modis dan modern.......

Se'telah tamat kuliah......Hilda men'dapat pe-kerja'an se'bagai staf ke-uang'an di salah satu rumah sakit ter'besar di kota.......krn dia tak lagi se'sibuk dulu......Hilda kembali me'nulis surat pada Carine untuk mengabarkan berita baik ini.......tapi dari se'kian banyak surat yg di kirim'nya.......tidak satu pun yg di balas Carine......

Hilda sama sekali tidak punya pikir'an se'suatu yg buruk tengah menimpa Carine.......krn jika itu ter'jadi.....maka dia akan segera menerima kabar'nya.......jadi Hilda sempat ber'pikir jika Carine mungkin tengah mem-balas'nya hingga Carine tidak menanggapi surat'nya......


Tapi se'telah ber'temu Carine.....Hilda sadar bahwa sahabat'nya itu telah banyak ber'ubah.......Carine se'makin ter'tutup.......misterius.......dan penampilan'nya itu loch.......sangat aneh......BERSAMBUNG....... (ym)

Komentar