TSKK - Kembali



***** Prolog *****

Jam sudah menunjuk'kan pukul 23.00 WIB.......langit tampak lebih pekat dari biasa'nya......mungkin krn malam ini bulan dan bintang tak muncul di permuka'an-nya......se'sekali suara jangkrik ter'dengar me'mecah kesunyian.......

Tap......tap.....tap........se'seorang melangkah pelan.....sangat ber'hati2.....se'olah2 dia tidak ingin siapa pun tahu tentang keberada'an-nya......lalu......krak........ber'henti saat kaki'nya meng'injak ranting kering yg tak di lihat'nya......malam kembali sunyi........cukup lama.......se'belum akhir'nya suara langkah kaki kembali ter'dengar.........meninggalkan se'orang perempuan yg ber'simbah darah di atas ranjang dengan luka2 di sekujur tubuh'nya.........

Polisi me'mastikan bahwa ini adalah pembunuhan.......tapi tak satu pun keterangan dari se'jumlah saksi yg meng'arah pada pelaku'nya......me'lihat dari cara korban ter'bunuh.....Polisi men'duga bahwa pembunuhan ini di lakukan oleh orang yg sama yg sudah me'lakukan empat pembunuhan sebelum'nya.......dan pembunuhan ini telah di rencana'kan dengan sangat rapi.....hingga tak satu pun jejak pelaku'nya ter'tinggal di TKP (Tempat Kejadian Perkara........)


*** Satu Tahun kemudian....... ***

***** Kembali *****

"Desa ini tidak ter'lalu buruk juga........" ucap Hilda......se'saat setelah turun dari kapal kecil yg baru saja ber'sandar di dermaga......
"Baik lach........aku hanya harus menyelesaikan ini dengan cepat......lalu kembali dan melanjutkan hidup-ku seperti biasa'nya......bagaimana pun juga........kehidupan kota lebih pantas untuk-ku......" gumam'nya.....ber'jalan dengan langkah lebar sembari meng'geret koper coklat'nya yg besar......

Setelah 20 menit ber'jalan.......akhir'nya Hilda sampai di depan sebuah rumah sederhana yg asri ber'cat putih.......halaman'nya ber'warna-warni krn ber'bagai bunga yg tumbuh mekar.....di rumah ini lach dia akan tinggal untuk be'berapa waktu......rumah yg tampak terawat meski sudah cukup lama tidak di tempati.......

"Hilda.......kau sudah sampai......???? tadi'nya aku ber'niat men'jemput-mu.....tapi kau sudah di sini......." pria paruh baya tiba2 muncul dengan sepeda'nya......ber'henti tepat di samping Hilda......
"Paman Juan......." Hilda menyapa riang.......melepas genggaman'nya dari koper......dan langsung me'meluk pria paruh baya itu.......
"Kau sudah tumbuh dewasa dan ter'lihat se'makin cantik......aku hampir tidak mengenali-mu tadi....."
"Dan Paman se'makin tua saja........" goda Hilda......mem'buat Paman Juan ter'tawa lebar...........
"Ayo, masuk....." ajak Paman Juan........meng'angkat koper Hilda.......
"Rumah ini tidak ber'ubah........Paman benar2 me-rawat'nya dengan baik......" puji Hilda......me'ngitari tiap sudut rumah dengan mata'nya......
"Berapa lama kau akan be'rencana tinggal di sini......????" tanya Paman Juan.....me-letak'kan koper Hilda di kamar yg cukup luas.......
"Entah lach......ku harap semua'nya bisa cepat selesai......jadi aku bisa cepat kembali......" jawab Hilda.......meng-hempas'kan tubuh'nya di atas kasur.......
"Baik lach.......nanti Paman siap'kan teh untuk-mu..........lalu kau istirahat lach......."
"Paman memang yg ter'baik........tahu apa yg ku butuh'kan saat ini......akh......aku lelah sekali setelah ber'jalan jauh dari dermaga untuk sampai ke rumah ini.......desa yg aneh.......tidak ada satu pun kendara'an di sini selain sepeda........"
"Kau lach yg aneh, Hilda........ini desa.......bukan kota.......kau tidak akan menemukan kendara'an apa pun di sini seperti di kota......"
"Seperti rumah ini.....desa ini pun ter'nyata tidak ber'ubah......" keluh Hilda.......
"Desa ini sudah ber'ubah......."
"Benar'kah......?????" tanya Hilda ter'sentak......
"He-em........tidak seperti yg kau bayang'kan.........jadi se-baik'nya kau tidak ter'lalu sering keluar rumah dan jangan ter'lalu ramah dengan penduduk di sini.......yach sudah.....Paman tinggal dulu, yach......"
"Ber'ubah......???? Tapi kenapa Paman bilang be'gitu.....????? hhhmmmm......." gumam Hilda......bicara pada diri'nya sendiri sembari menatap punggung Paman Juan yg meninggalkan'nya.....

*** ***

Senja sudah tenggelam saat Hilda baru saja selesai meng'guyur tubuh'nya dengan air hangat......di pakai'nya T-Shirt putih dan jeans ponggol yg sudah di siapkan'nya di atas kasur..…...rambut hitam'nya yg ikal se'batas bahu di ikat'nya begitu saja.....dengan poni yg di biarkan'nya jatuh berantakan di atas alis'nya........

Per'lahan di rogoh'nya tas sandang'nya yg ter'gantung di sisi tempat tidur......men'cari2 se'bungkus rokok yg seperti'nya dia masuk'kan begitu saja ke dalam tas......

"Sial.......aku lupa mem'beli-nya........" umpat Hilda......meng-henti'kan pencarian'nya.......
"Paman Juaaannnn.......Pamaaannnnn......." teriak Hilda.....me'raih jaket kulit'nya lalu ber'gegas keluar kamar men'cari Paman Juan.......
"Ada apa, Hilda........???????" tanya Paman Juan panik.....ter'gopoh2 meng'hampiri Hilda..........
"Paman........aku mau keluar sebentar..........." pamit Hilda sembari mengenakan jaket'nya.........
"Mau kemana....????"
"Ke warung......."
"Tunggu sebentar......Paman ambil kunci dulu......"
"Gak usah, Paman........aku pergi sendiri aja......"
"Tapi......"
"Aku cuma sebentar......" potong Hilda.....
"Setelah dari warung.......aku akan langsung pulang......" lanjut Hilda.......me-yakin'kan Paman Juan yg ber'sikeras ingin menemani'nya......
"Baik lach.......bawa ini dan hati2....." ucap Paman Juan me'ngalah.....menyodorkan senter kecil pada Hilda.....
"Aku gak lama.......Paman tenang aja....." kata Hilda, ber'gegas meninggalkan Paman Juan.........

Setelah meng'ikuti petunjuk arah dari Paman Juan......Hilda menyusuri jalan desa yg sangat sepi.........Paman Juan benar.......desa ini menakutkan......mungkin krn desa ini sangat gelap tanpa lampu jalan.......penerangan hanya dari cahaya bulan dan bias lampu dari rumah penduduk'nya......

Hilda menyalakan senter yg di pegang'nya sejak tadi.......se-tidak'nya itu sedikit mem-bantu'nya me'lihat jalan se'tapak yg di lalui'nya......se'sekali dia meng-arah'kan senter'nya ke sisi kanan.....kiri......dan belakang......takut klu2 ada se'suatu yg mengintai'nya.......

Jantung Hilda ber'degup kencang.....jalan yg di lalui'nya se'makin menyeramkan........tidak ada se'orang warga pun yg di temui'nya.......mereka se'akan mati suri.......tak ada suara apa pun kecuali suara binatang malam........untuk kembali pun rasa'nya tak mungkin.......ini sudah separuh jalan.....dan Hilda sudah cukup jauh dari rumah......

Tapi kecemasan'nya ber'angsur hilang.......pantulan cahaya yg cukup terang mulai ter'lihat dari ke-jauh'an.....tidak di ragu'kan lagi......cahaya itu ber'asal dari lampu warung.....Hilda makin mem'percepat langkah'nya......ber'harap bisa pulang ke rumah se'segera mungkin.......

"Paman.......rokok'nya se'bungkus......" ucap Hilda tanpa basa-basi se-sampai'nya di warung......

Pemilik warung mem-balik'kan badan'nya.........menatap Hilda dengan pandangan yg tak bisa di arti'kan.......bahkan saat dia meng'ambil se'bungkus rokok dari laci kayu di samping'nya........

Hilda tidak mem'perhatikan tatapan sie pe'milik warung yg tak ber'kedip......krn dia ter'lalu sibuk me'mutar kepala me'lihat ke se'keliling'nya......

"Kamu baru datang ke desa ini, yach......??" tanya sie pe'milik warung me'mecah ke-sunyi'an......
"Hah......???????? okh.........iya........" jawab Hilda ter'bata krn di tanya tiba2..........
"Mengunjungi keluarga.......???? atau krn ada urus'an di sini.....?????"
"Sedikit ada urus'an.......okh iya, Paman.....bisa sedikit cepat, gak......????"
"Panggil saja Joe............" kata sie pe'milik warung dengan bibir ter'senyum, mem-beri'kan se'bungkus rokok pada Hilda.......
"Terima kasih, Joe........" sambut Hilda, mem-beri'kan se'lembar uang kertas lalu segera ber'balik pergi........

Niat Hilda dari awal adalah se'segera mungkin meninggalkan warung, namun langkah'nya ter'henti saat dia ber'papasan dengan gadis cupu ber'kacamata.......di balik setelan'nya yg jauh dari kata modis........Hida masih bisa sedikit mengenali'nya........

"Carine......." sapa Hilda girang, se-tidak'nya masih ada yg dia kenal di tempat yg cukup asing ini.......

Gadis yg di panggil Carine itu tidak menunjuk'kan reaksi apa pun.....dia hanya menatap Hilda sebentar, lalu melanjut'kan langkah'nya tanpa se'patah kata........sikap Carine sangat dingin.......tidak seperti Carine yg pernah Hilda kenal dulu.......Hilda bisa merasa'kan klu Carine telah banyak ber'ubah........

Reaksi yg di tunjuk'kan Carine tidak pernah Hilda duga......Carine tidak ingat pada'nya.......atau memang Carine tidak mengenali'nya.......wajar memang.......krn sudah puluh'an tahun mereka tidak ber'temu.......dan Hilda pun sudah banyak ber'ubah......

Dulu Hilda lach yg cupu dengan kacamata besar dan tebal......tapi sekarang Hilda sudah jauh lebih cantik dan fashionable.......tidak ada lagi kacamata......tidak ada lagi kemeja yg ke-besar'an.......dan tidak ada lagi setelan yg kuno......semua sudah dia buang jauh2......ber-sama'an dengan perubahan penampilan'nya yg lebih modern layak'nya gadis kota......

Mata Hilda meng'ikuti tubuh Carine yg me-lewati'nya......ber'harap gadis itu mengenali'nya........tapi Hilda hanya bisa meng'hela nafas panjang......krn Carine tidak meng'ingat'nya....... dengan rasa yg sedikit kecewa......Hilda pun pergi tanpa menoleh lagi ke belakang........

Hilda mem'percepat langkah'nya dengan senter yg menyala........lampu warung sudah tak bisa lagi di lihat'nya......malam sudah kian pekat.....se'makin menakutkan dengan rintihan suara binatang malam........

"Hilda........" panggil se'seorang dari belakang........

Di tengah jalan desa yg gelap.......jantung Hilda hampir saja copot men'dengar se-se'orang me'manggil nama'nya.....spontan dia ber'balik dengan jantung ber'debar2.......meng-arah'kan senter'nya ke arah sumber suara.......

"Carine......." lirih Hilda lega......mengenali sosok yg me'manggilnya........
"Kau ber'hasil mem'buat-ku kaget......hampir saja aku pingsan tadi.......kau benar2 menakuti-ku........" lanjut Hilda..........
"Ma'af........dan juga untuk yg di warung tadi........." ucap Carine.......ber'jalan men'dekati Hilda........
"Oce......tapi mengapa tadi kau pura2 tidak mengenali-ku.....????" tanya Hilda......me'langkah pelan di samping Carine......
"Krn itu tidak akan baik untuk-mu......." jawab Carine dengan mata menunduk.....
"Hey.......yg benar saja...."
"Banyak yg sudah ber'ubah, Hil......"
"Yach......ter'masuk kau.......lihat.......bagaimana kau bisa jadi seperti ini......???? kau ter'lihat seperti aku yg dulu......."
"Ini tidak ter'lalu buruk......."
"Konyol......."
"Kau sudah banyak ber'ubah, Hil......se'makin cantik.......klu saja Ayah tidak mengabari kau kembali ke desa ini.....mungkin aku benar2 tidak akan mengenali-mu tadi......"
"Tunggu.......ini sudah keterlaluan.......Kau sudah tahu aku datang tapi tidak menemui-ku....??? Kau ini teman-ku atau bukan, sich.......????"
"Aku akan tetap men'jadi teman-mu.......akan selau begitu untuk selama'nya......tapi se'telah ini.......se-baik'nya kita tidak saling me'nyapa......"
"Wowowowowo......apa2'an ini.......???? aku tidak me'ngerti.......Apa aku sudah ber'buat salah.......???? Benar.....aku memang sudah lama tidak mengabari-mu.........tapi kau tahu, kan......????? Pekerja'an-ku tidak mem'beri-ku waktu untuk menulis surat pada-mu......bahkan aku juga jarang pulang ke apartemen-ku.......apa krn itu kau jadi sangat marah pada-ku.....???? Ini benar2 konyol.....padahal di surat ter'akhir.......kau bilang klu kau sangat me'mahami kesibukan-ku.......tunggu.......bukan'kah se-harus'nya aku yg marah pada-mu..........???? aku kembali menulis surat pada-mu akhir2 ini..........tapi tidak ada yg kau balas......." protes Hilda…....
"Kau tidak akan me'ngerti......."
"Apa....????? Benar......aku memang tidak mengerti........pertama Paman Juan.......dia meng'ingatkan-ku untuk tidak ter'lalu sering keluar rumah dan be'ramah2 dengan penduduk sini......sekarang kau......me'larang-ku untuk tidak me'nyapa-mu......aku memang tidak me'ngerti tentang kalian dan penduduk desa ini......."
"Seperti yg sudah ku kata'kan tadi.......ini demi ke'baikan-mu........"
"Aku tahu apa yg baik untuk-ku.....kau tidak perlu men'dikte-ku........hhaaahh.....aku tidak percaya ini.......kita baru saja ber'temu lagi.......dan sekarang kita sudah me'mulai pertengkaran........." keluh Hilda......meng'hela nafas'nya........
"Hilda......aku senang begitu tahu klu kau akan datang....tapi sebaik'nya kau segera pergi dari desa ini....." tegas Carine........menatap Hilda dalam dengan tatapan yg tidak dapat di arti'kan......


Hilda mem'banting jaket'nya di atas tempat tidur se-sampai'nya di rumah.......dia sangat kesal......dia tidak tahu apa yg sudah me'rubah Carine hingga sampai seperti itu......tidak hanya penampilan'nya......tapi juga sikap'nya......bahkan Paman Juan pun ikut2'an ber'tingkah aneh.......ada apa se-benar'nya......????? Apa yg sudah ter'jadi di desa ini.......???? hingga mereka begitu takut'nya jika aku ter'lalu lama tinggal di desa ini........BERSAMBUNG........ (ym)

Komentar